BOLMONG –– Kordinator wilayah (Korwil) Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Roby Maneri layangkan laporan ke Cabjari terkait dugaan penyalahgunaan proyek APBN di Desa Tonom Kecamatan Dumoga Timur, Senin (27/01/25).
Diketahui bahwa program Sanitasi Berbasis Masyarakat Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SANIMAS SPALD-S) tahun anggaran 2024 dan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2022 merupakan program aspirasi anggota DPR-RI yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang ada di desa Tonom sampai dengan saat ini tidak kunjung selesai.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh GMPK mengenai beberapa proyek yang bersumber dari APBN di Desa Tonom yang tak kunjung selesai sehingganya GMPK akan layangkan laporan resmi ke Cabjari Dumoga untuk dilakukan pemeriksaan khusus kepada Sangadi yang bersangkutan.
“Sesuai dengan Asta Cita Presiden RI kami akan selalu mengawal serta mendukung penuh program pemerinta untuk membasmi koruptur sampai ke akar-akarnya tanpa pandang bulu”,Tegas Roby
Roby juga menambahkan akan mengawal sampai tuntas terkait dugaan penyalahgunaan proyek APBN yang ada di Desa Tonom, pasalnya jangan sampai program aspirasi yang bersumber dari APBN tersebut hanya di jadikan lahan mata pencarian oleh oknum-oknum sangadi tertentu.
“ini juga harus menjadi bahan evaluasi nanti untuk program-program aspirasi kedepan, jangan sampai hanya dijadikan lahan untuk mencari keuntungan oleh beberpa oknum sangadi dan lupa pada asas manfaat program tersebut”,Tambahnya.
Pada saat dikonfirmasi Sangadi Tonom Jein Wales mengungkapkan bahwa untuk program Sanimas ada sedikit keterlambatan proses pencairan sehingga lewat tahun anggaran.
“Untuk Sanimas masih dalam proses finising, karena sisa anggaran baru cair beberapa minggu lalu”,ucap Jein.
Adapun untuk program Pamsimas Sangadi Tonom tidak memeberikan keterangan lebih ketika ditanya persoalan tidak selesainya pekerjaan pamsimas.//Anto M
