BOLSEL — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Sulawesi Utara (Sulut), Firdaus Mokodompit memberikan apresiasi atas kinerja Kapolres Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) AKBP Handoko Sanjaya SIK atas keberhasilannya menangani polemik yang ada di Kilo 12 Hullu Dumagin.
Polemik antara keluarga Kunu Makalalag dengan pihak Perusahaan JRBM ini terbilang sudah cukup lama,sebab hal ini masih bermasalah di masanya kapolres terdahulu yaitu AKBP Wahyu Madjid SIK.
Namun berkat tangan dingin AKBP Handoko akhirnya masalah ini bisa diselesaikan tanpa ada gesekan antara kedua belah pihak.
“Tidak semua masalah harus diselesaikan dengan tindakan tegas dan terukur,ada juga masalah yang bisa diselesaikan dengan pendekatan persuasif dan humanis,dan kami lihat pola ini yang dilakukan oleh Kapolres Bolsel”,ucap Firdaus ,Sabtu (21/12/20204).
Penertiban ini melibatkan sinergi antara Polres Bolsel, Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pemerintah desa, serta tokoh masyarakat setempat. Sebanyak 100 personel dari Polres Bolsel, didukung 40 anggota dari Pol PP dan lintas OPD, dikerahkan untuk operasi ini. Aksi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Bolsel AKBP Handoko Sanjaya, S.I.K., M.Si., bersama Kasat Pol PP, Mulyono Rochim. “Saat kami tiba di lokasi, tidak ditemukan aktivitas tambang. Namun, bekas penggalian dan alat berat yang diduga digunakan sebelumnya masih terlihat,” ujar Mulyono Rochim.
Tak hanya itu, tim juga menemukan portal yang sempat ditutup oleh kelompok Kunu Makalalag cs dengan seng bekas. Portal ini sebelumnya sudah dibongkar beberapa bulan lalu, tetapi kembali dibuat oleh pelaku tambang ilegal. Dalam operasi ini, dua titik tambang ilegal berhasil diamankan. Beberapa portal yang menghalangi akses menuju lokasi tambang dibongkar oleh aparat gabungan. “Kami tetap berjaga di lokasi untuk memastikan tidak ada aktivitas tambang ilegal yang berulang,” tambah Mulyono.//prd