BOLMONG — Konstalasi politik di Kotamobagu makin memanas.Pasalnya untuk bisa menaikan tingkat kepercayaan masyarakat bahwa paslon tersebut sudah bisa dipastikan menang maka ada saja hal yang mereka lakukan.
Seperti upaya penggiringan opini dengan membawa nama lembaga survei.Dari pantauan awak media,pasangan nomor urut satu (1) mengklaim mendapatkan dukungan masyarakat sebanyak 46,2 persen.Dan ini sering mereka sampaikan saat melakukan kampanye dialogis di beberapa wilayah yang ada di Kotamobagu.
Namun,ada hal menarik yang baru saja terungkap bahwa Lembaga Survei Poltracking Indonesia,membantah hasil survei pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota Kotamobagu.Hal secara resmi dibantah oleh pihak Poltracking. l
Melalui pesan email yang dikirimkan langsung lembaga survei Poltracking Indonesia, telah menegaskan bahwa hasil survei yang dirilis mengatasnamakan Poltracking Indonesia adalah Hoax.
Dimana telah beredar di media sosial facebook, hasil survei dari Poll Tracking Indonesia telah merilis dari tiga pasang calon Walikota dan Wakil Walikota. Dari hasil survei tersebut paslon nomor urut 1 MESRA unggul dengan di angka 46,2 %, paslon nomor urut 2 WINER 32,4% dan paslon nomor urut 3 NK-STA di angka 9,3% dan yang belum menentukan pilihan 12,1%.
“Sampai dengan saat ini Poltracking Indonesia tidak pernah melaksanakan survei di daerah Kota Kotamobagu. Kami sangat menyesali perbuatan oknum-oknum yang telah mencoreng nama baik Poltracking Indonesia dengan mencantumkan lem aga survei kami, yang merugikan kandidat lain. Kami akan teruskan ke devisi hukum kami untuk ditindak lanjuti,” tulis Ahmad Lutfi Research Supervisor Poltracking Indonesia lewat pesan emailnya.
Nah dari pernyataan klarifikasi pihak lembaga survei Poltracking Indonesia tersebut, membuktikan bahwa hasil survei dari poltracking Indonesia di Pilwako Kotamobagu yang beredar media sosial facebook tidaklah benar alias Hoax.
Sementara itu,Calon Wakil Walikota nomor urut 1,Syarif Mokodongan saat dikonfirmasi awak media melalui via WhatsApp dengan nomor +62 812-4435-**** belum memberikan tanggapan.//prd