Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Terkini
531
×

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BOLMONG — Angin musim politik di Bolaang Mongondow (Bolmong), terus berembus. Malahan makin ke sini badai kian kencang. Akun palsu pun tak kalah gaduh. Mereka liar uncivilise. Ceritera para calon bupati, tak ayal lagi, kini kuat berhembus seiring maraknya akun palsu dan media online memalsukan informasi dan menyesatkan.Sejumlah nama calon terkuak ke panggung publik. Mereka ditengarai bakal merias arena kompetisi.

Di Bolmong, Ir Dr Limi Mokodompit MM calon kuat Partai PDI P, ditampar isu keji. Ia, konon, semasa pemerintahannya mengganti pejabat teras karena tidak membantu anaknya dalam pileg 2024.Dan sangat disayangkan akun anonim ini menggunakan nama yang dilekatkan pada anggota DPR Provinsi terpilih Mita Mokodompit.

Example 300x600

Bukan hanya itu, di media online Calon Bupati dan Wakil Bupati Bolmong, Limi-WK di framing bahwa akan di diskualifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dialektika media sosial dan framing media online ditanggapi serius oleh Ketua Media centre Limi-Welt,Haryono Tungkagi.

Ia mengatakan bahwa harusnya media menjadi sumber daya yang menginformasikan informasi-informasi pembangunan maupun isu-isu yang ada ditengah masyarakat, untuk menyampaikan informasi yang berimbang.

“Insan media merupakan bagian dari aset daerah sumber daya yang menginformasikan, mensosialisasikan pembangunan baik capaian, maupun kendala-kendala serta isu-isu kekinian dalam masyarakat,bukan menjadi sarana penyebar berita hoax ataupun sarana untuk mendeskriditkan seseorang”,tutur mantan Sekretaris Hmi Cabang Bolmong.

Hal senada disampaikan salah satu pemuda asal desa Solog kecamatan Lolak,Idol Paputungan.

Menurutnya,pemberitaan media online hari ini sudah sangat jauh dari esensi kemongondowan,dimana bobahasaan,dan o aheran selalu dikedepankan.

“Saya melihat ada beberapa media yang memuat berita tidak berimbang,bahkan terkesan tidak mau melakukan konfirmasi terhadap objek yang dijadikan bahan pemberitaan.Ini seakan tidak ada bobahasaan dan o aheran kepada sesama orang mongondow.Saya curiga wartawan ini bukan orang mongondow sehingga dia tidak tau bagaimana cara menghargai orang tua”,sesal Idol.

Begitupulah yang disampaikan pemuda asal Desa Diat Kecamatan Lolak,Haikal Paputungan.

“Media itu harus memberitakan kejadian yang faktual dan tidak terkesan tendensius.Jika wartawan itu faham adat dan istiadat Bolmong maka wajib menyampaikan secara santun.Tak elok sesama Adi lipu mosilontokan kon mata bo mogaid kon diak MOYOTUTUY,ucapnya dengan dialek Mongondow.

Diketahui,reaksi kemarahan dari pemuda Bolmong ini karena adanya pemberitaan dari beberapa media Online yang tidak berimbang dan bahkan memakai nama seseorang untuk menghajar calon Bupati.

Baca : https://dutademokrasi.com/2024/09/nasib-pencalonan-limi-diujung-tanduk/

Baca juga : https://wartabolmong.news/2024/09/17/limi-mokodompit-mulai-dizolimi-fitnah-dan-isu-tak-sedap/

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *