BOLMONG — Aneh tapi asbun,mungkin itu pribahasa yang cocok dilekatkan ke salah satu anggota DPRD Bolmong dari fraksi Partai Golkar,Sulhan Manggabarani.Asbun atau kata lain cocoklogi cukup mendasar untuk dilekatkan kepada Sulhan .Ini disebabkan karena adanya pernyataan Sulhan di salah satu media online berkaitan dengan pengangkatan staf khusus di masa PJ Bupati Dr .Ir,Limi Mokodompit MM.
Bayangkan,pengangkatan staf khusus yang sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan Bupati tahun 2023 malah di anggap sebagai beban daerah dan di tafsirkan oleh Sulhan sebagai beban karena anggaran untuk staf khusus sudah mencapar 2,5 Milyar.
Baca : https://totabuan.co/bolmong/limi-tinggalkan-beban-bagi-daerah-fraksi-golkar-buka-suara/
Sikap asbun dan pola pikir yang keliru ini ditanggapi serius oleh Direktorat Juru Bicara Tik Kampanye Limi Welty,Abdul Bahri Kobandaha.
Menurut Ali,pernyataan Anggota DPR D Bolmong dari fraksi partai Golkar ,Sulhan Manggabarani sangat politis.Pasalnya statemen ini muncul disaat momentum Pilkada.Ia juga mengatakan pernyataan ini sangat kontradiktif dengan apa yang terjadi sebelumnya.
“Pengangkatan Staf Khusus Bupati Bolaang Mongondow sudah sesuai regulasi. Hal ini karena DPRD Bolmong telah menyetujui anggaran pengangkatan staf khusus tersebut dan Pak Sulhan setahu saya adalah satu dari sekian anggota Banggar di DPRD,”Ucap Ali.
Bahkan lanjut Ali,jika pengangkatan staf khusus di anggap oleh partai Golkar sebagai kebijakan yang tidak produktif maka dari awal pembahasan anggaran,Fraksi Golkar sudah harus menolak.
“Peran Fraksi Golkar di DPRD Bolmong harusnya ada sejak awal saat pembahasan menolak anggaran yang dialokasikan untuk staf khusus, jika memang mereka merasa tidak sejalan dengan pengalokasian anggaran, atau benar-benar menolak. Pernyataan Pak Sulhan lebih tepatnya di sampaikan saat pembahasan anggaran. Kalau disampaikan saat ini sangat tidak tepat.Karena itu sama halnya menepuk air di dulang agar tidak terpercik di wajah sendiri,”,tegasnya.//prd